Sabtu, 27 Oktober 2012

pengertian metodik khusus dan didaktik


Pengertian Metodik Khusus dan Didaktik
Secara harfiah, “metodik” berasal dari kata "metode"(method). Metode berarti suatu cara kerja yang sistematik dan umum[1]. Metodologi searti dengan kata metodik (methodentic) yaitu suatu penyelidikan yang sistematis dan formulasi metode yang akan digunakan dalam penelitian[2].
Metodik masih dibedakan atas[3] :
  1. Metodik Umum, yaitu pengetahuan yang membahas cara-cara mengajarkan sesuatu jenis mata pelajaran tertentu secara umum artinya hanya secara garis besar jalan pelajaran beserta kesulitan-kesulitan pada suatu mata pelajaran tertentu.
  2. Metodik Khusus adalah pengetahuan yang membentangkan cara-cara mengajarkan sesuatu jenis pelajaran tertentu secara mendetail.
Metodik khusus berarti suatu penyelidikan khusus untuk suatu proyek. Dalam hal ini metodik adalah suatu cara dan siasat penyampaian bahan pelajaran tertentu dari suatu mata pelajaran agar siswa dapat mengetahui, memahami, mempergunakan, dan dengan kata lain menguasai bahan pelajaran tersebut.
Jadi kalau metodik umum bersifat horizontal, maka metodik khusus bersifat vertikal.
Metodik pengajaran Islam ialah suatu cara menyampaikan bahan pelajaran agama Islam. Jika metodik tersebut dihubungkan dengan kata "khusus", maka ia berarti suatu cara khusus yang telah dipersiapkan dan dipertimbangkan untuk ditempuh dalam pengajaran keimanan, ibadat, akhlak, dan mata pelajaran agama Islam lainnya.
Sedangkan didaktik adalah suatu istilah yang berasal dari bahasa Yunani, didascein yang berarti “saya mengajar” atau ilmu mengajar atau ilmu yang mempelajari dan memberi syarat-syarat umum yang diperlukan untuk memberikan pelajaran dengan baik kepada murid atau orang lain. Jadi didaktik memberikan petunjuk-petunjuk umum untuk mengajar, dan berlaku untuk segala pengajaran dalam mata pelajaran apapun[4].
Didaktik atau ilmu mengajar tersebut dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu[5]:
  1. Didaktik Umum, yang memberikan prinsip-prinsip umum yang berhubungan dengan penyajian bahan pelajaran agar anak dapat menguasai sesuatu bahan pelajaran.
  2. Didaktik Khusus, membicarakan tentang cara mengajarkan mata pelajaran tertentu di mana prinsip didaktik umum digunakan. Didaktik khusus ini disebut juga metodik yang berarti mengajar, menyelidiki cara melakukan sesuatu, prosedur.
B.            Hubungan Metodik dengan Didaktik
Untuk mengetahui hubungan antara didaktik dengan metodik perlu dibahas lebih dahulu lingkaran permasalahan didaktik dan metodik itu, setelah itu barulah kita mengetahui garis temu antara kedua lingkaran tersebut.
Didaktik berarti ilmu mengajar yang didasarkan atas prinsip kegiatan penyampaian bahan pelajaran sehingga bahan pelajaran itu dimiliki oleh siswa. Kegiatan yang dimaksud ialah kegiatan langsung yang timbul di dalam pergaulan siswa dengan gurunya. Dengan kata lain kegiatan apa yang dimainkan oleh guru dalam menyajikan bahan pelajaran itu. Apakah ia dapat menarik minat, motivasi atau mengaktifkan siswa atau tidak. Oleh karena kegiatan itu bertujuan hendak mempengaruhi siswa atau anak didik, maka karakteristik-karakteristik pribadi anak didiklah yang menjadi sasaran didaktik.
Menurut sejarahnya, Johann Amos Comenius (1592-1670) adalah tokoh pertama yang memformulasikan ide didaktik itu. Ia dikenal dengan bukunya yang bernama “Didactica Magna” yang dalam penerbitan pertamanya (1632) ditulis dalam bahasa Ceko.
Dalam pasal 2 bab 17 dari buku Didactica Magna itu disebutkannya bahwa pengajaran akan menjadi mudah, jika diikuti langkah-langkah[6] :
a)    Jika pengajaran dimulai awal benar, sebelum jiwa rusak.
b)   Jika jiwa telah sedia untuk menerimanya.
c)    Jika dimulai dari yang umum kepada yang khusus.
d)   Jika dimulai dari yang mudah kepada yang sukar.
e)    Jika siswa tidak dibebani dengan mata pelajaran yang banyak.
f)    Jika pelajaran berangsur-angsur maju dengan perlahan -lahan dalam setiap hal.
g)   Jika kecerdasan tidak dipaksa untuk suatu yang belum mengarah kepada kecenderungan; dan harus sesuai dengan umur dan metode yang benar.
h)   Jika segala sesuatu diajarkan dengan media pengertian.
i)     Jika penggunaan segala sesuatu pengajaran berkesinambungan.
j)     Jika segala sesuatu daiajarkan dengan satu dan metode yang sama.
Jika diformulasikan, maka didaktik itu bergerak dalam lingkaran penghidangan bahan pelajaran sewaktu pelajaran sedang berlangsung. Sedangkan metodik bergerak di dalam lingkaran penyediaan jalan atau siasat yang akan ditempuh.
Jadi, titik temu yang menghubungkan antara didaktik dengan metodik terletak pada persiapan mengajar. Pengajaran diharapkan akan berjalan dengan baik dimulai dari pemilihan metode mengajar yang serasi, dan kemudian atas metode yang dipilih kemudian dipersiapkan kegaiatan penyajian atau penghidangan mata pelajaran/bahan pelajaran[7].













PENUTUP
Kesimpulan
Ø  Metodologi searti dengan kata metodik (methodentic) yaitu suatu penyelidikan yang sistematis dan formulasi metode yang akan digunakan dalam penelitian.
Ø  Metodik terbagi atas 2 macam, yaitu metodik umum dan metodik khusus.
Ø  Didaktik adalah ilmu yang mempelajari dan memberi syarat-syarat umum yang diperlukan untuk memberikan pelajaran dengan baik kepada murid atau orang lain.
Ø  Didaktik juga terbagi atas 2 macam, yaitu didaktik umum dan didaktik khusus.
Ø  Didaktik khusus disebut juga metodik yang berarti mengajar, menyelidiki cara melakukan sesuatu, prosedur.
Ø  Didaktik itu bergerak dalam lingkaran penghidangan bahan pelajaran sewaktu pelajaran sedang berlangsung. Sedangkan metodik bergerak di dalam lingkaran penyediaan jalan atau siasat yang akan ditempuh.
Ø  Titik temu yang menghubungkan antara didaktik dengan metodik terletak pada persiapan mengajar


[1] DR. Zakiah Daradjat, dkk, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Buni Aksara, 1995), hlm.1
[2] Drs Tayar Yusuf,  Metodologi Pengajaran Agama dan Bahasa Arab, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 1995), hlm.1
[3] Team Didaktik Metodik Kurikulum IKIP Surabaya, Pengantar Didaktik Metodik Kurikulum PBM, (Jakarta: PT Grafindo Persada,1995), hlm. 2
[4] Dra. Roestiyah N.K, Didaktik/Metodik, (Jakarta: Bina Aksara, 1986), hlm.1
[5] Team Didaktik Metodik Kurikulum IKIP Surabaya,… hlm.1
[6] DR. Zakiah Daradjat, dkk,…hlm.3-4
[7] [7] Drs Tayar Yusuf,…hlm.4