Kamis, 14 Oktober 2010

Kesultanan Delhi

KESULTANAN DELHI 1206-1526[1]
Sejatinya Islam adalah agama minoritas di India. Meski minoritas dari segi jumlah, sejarah telah membuktikan umat Islam India telah memberi kontribusi yang begitu besar bagi negara yang berada di Asia Selatan itu. Di era millenium baru ini, Islam merupakan agama terbesar kedua di tanah Hindustan.Saat ini, total pemeluk Islam di India mencapai 151 juta jiwa atau 13,4 persen dari total penduduk negara itu. Dengan jumlah Muslim sebanyak itu, India menjadi negara dengan populasi Muslim terbesar ketiga setelah Indonesia dan Pakistan. Lalu bagaimanakah Islam datang di Negeri Hidustan?
Riwayat Islam di Negeri Hindustan terbilang amat panjang. Ada banyak versi tentang masuknya Islam ke India. Meski begitu, datangnya ajaran Islam ke anak benua India itu bisa diklasifikasikan dalam tiga gelombang. Yakni dibawa orang Arab pada 8 M, orang Turki pada 12 M, dan abad ke-16 M oleh orang Afghanistan.
Menurut satu versi, pertama kali Islam tiba di India pada abad ke-7 M. Adalah Malik Ibnu Dinar dan 20 sahabat Rasulullah SAW yang kali pertama menyebarkan ajaran Islam di negeri itu. Saat itu, Malik dan sahabatnya menginjakkan kaki di Kodungallur, Kerala. Kedatangan Islam pun disambut penduduk wilayah itu dengan suka cita.
Konon, dari wilayah itulah Islam lalu menyebar ke seantero India. Malik lalu membangun masjid pertama di daratan India yakni di wilayah Kerala. Masjid pertama yang dibangun umat Islam itu bentuknya mirip dengan candi - tempat ibadah umat Hindu. Bangunan masjid itu diyakini dibangun pada tahun 629 M.
Ada yang meyakini, masjid di Kodungallur, Kerala itu merupakan masjid kedua di dunia yang dipakai shalat jumat, setelah masjid yang dibangun Rasulullah di Madinah. Versi lainnya menyebutkan, Islam sudah masuk ke anak benua India mulai abad pertama Hijriyah, yakni pada masa kepemimpinan Khalifah Umar bin Khattab. Selepas Umar wafat, pada 643 orang-orang Arab berhasil menaklukkan wilayah Makran di Baluchitan.
Ekspansi Islam ke wilayah India kembali dilanjutkan pada era kekuasaan Dinasti Umayyah sekitar tahun 664 M. Di bawah komando Al-Muhallab bin Abi Suffrah, umat Islam berhasil menembus wilayah Multan di Selatan Punjab - sekarang wilayah Pakistan.
Kekhalifahan Umayyah pada tahun 738 M di bawah komandan perang Muhammad bin Qasim kembali melakukan ekspedisi ke wilayah India. Pasukan Muhammad bin Qasim berhasil menundukkan wilayah Sind - inilah daerah kekuasaan Umayyah yang terletak paling timur. Sejak saat itulah, orangorang Arab tinggal dan menetap di wilayah itu.
Selain itu, ada pula sejarawan yang menyebutkan Islam diseberkan pertama kali di India oleh para pedagang Arab pada abad ke-7 M. Sebab, sebelum ajaran Islam datang para pedagang Arab dan India telah lama berkongsi.
Pendapat ini diungkapkan Sejarawan Elliot dan Dowson dalam bukunya berjudul The History of India. Menurut keduanya, kapal pertama yang yang mengangkut para penjelajah dan pedagang Muslim sudah tiba di pantai India pada tahun 630.

v  Tahapan Masuknya Islam ke India[2]
 Sejarah awal masuknya Islam secara formal dibagi 4 tahap masa, yaitu :
1. Masa Nabi Muhammad SAW
      Bukti persentuhan dengan para pedagang Arab di masa ini tidak dapat dipungkiri. Rasulullah telah mendengar berita daerah India dari para pedagang. Pada tahun 630 – 631 ketika Makkah dan Madinah telah disatukan mulailah Rasulullah mengirim beberapa utusan keluar daerah masuk ke Persia dan India . Atas kebesaran nama Rasulullah itu raja India Chaeraman Perumal dari Pantai Malabar datang mengunjungi Nabi dan masuk Islam. Dari sinilah berarti Islam di India mulai ada muncul.
2. Masa Khulafaur Rasyidin dan Dinasti Umayyah
      Setelah penaklukan para murtad dan pembangkang oleh Abu Bakar, penyatuan telah terjadi. Kesatuan Islam telah terjalin di masa ini sehingga penggantinya memudahkan untuk memperluas wilayah selanjutnya. Pada zaman pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab pada tahun 637 – 638 M / 15 H, pemimpin perang Usman bin Abi Al-Staqafi telah membawa tentaranya menuju Timur. Pada tahun 643 – 644 M / 22 H, angkatan perangnya telah sampai di Persia. Pada masa yang sama panglima Abu’l As Mughira menyerang Sind, tetapi kemenangan ada di pihak Sind . Kekalahan dalam invansi tersebut disebabkan tenggelamnya armada laut (sebagai bantuan tambahan bagi pasukan Mughira) di teluk Persia , di samping itu juga karena tentara Arab kurang ahli perang di laut dibandingkan di daerah, maka selanjutnya invansi melalui laut di larang oleh Khalifah Umar bin Khattab. Kemudian pada tahun yang sama di bawah pimpinan Abdullah bin amar Rabbi berhasil menguasai Kirman, Sizistan sampai ke Mekran untuk menyiarkan Islam dan memperluas daerah kekuasaan Islam.
          Pada masa Khalifah berikutnya, Saidina Usman bin Affan, telah dikirim utusan yang dipimpin oleh Hakim bin Jabalah untuk meninjau keadaan wilayah India yang luas tersebut. Dia diutus oleh gubernur Irak, Abdullah bin Amir bin Kuraiz. Pada tahun 660 – 661 M / 38 – 39 M khalifah terakhir dari Khulafaur Rasyidin, Saidina Ali bin Abi thalib, telah mengirim utusan di bawah pimpinan Al-Harids bin Murrah Al-Abdi. Semua utusan tersebut menyelidiki adat istiadat dan juga perhubungan dan jalan-jalan yang akan mempermudah untuk menjangkaunya kelak. Inilah awal mula Islam menyebar ke India melalui jalan darat.
Pada zaman Bani Umayah I, Saidina Mu’awiyah bin Abi Sufyan, dikirimlah angkatan perang di bawah pimpinan Al-Muhallab bin Abi Shufrah, seorang pemimpin perang yang gagah berani. Perjalannya hanya smapai ke Kabul (ibu kota Afganistan sekarang) dari Multan. Tetapi belum juga sampai ke tengah-tengah benua India. Kemudian diikuti oleh Ziyad dan putranya Abbas. Pada masa itu jalan menuju ke India mulai mendapat perhatian. Minat orang Islam berdagang pesat dan berangsur-angsur maju dan melintasi perbatasan Persia India, bahkan sudah ada yagn menetap di India . Hambatan darat dan laut tidak luput dari prosedur perluasan wilayah Islam, sementara pusat khalifahan sangat jauh. Zaman Abdul Mali k bin Marwan dibawah gubernur Jendral wilayah Timur Hajjaj bin Yusuf mulai konsentrasi perluasan ke India dan menaklukannya terutama wilayah Sind .
          Di bawah Muhammad bin Qosim, 4 tahun wilayah Sind dan Punjab dapat dikuasai di tahun 712 M. Raja Dahir menyerahkan di abad VIII dan Muhammad bin Qosim menjadi gubernur pemerintahan di wilayah tersebut. Perlu dicatat bahwa Sind dan Punjab merupakan bagian wilayah India bagian barat daya. Jadi wilayah India belum dikuasai penuh di tahun 724 M. Pada saat kondisi dipegang oleh Turaid bin Abdurrahman Al-Marri pengembangan wilayah melalui Sind dan Multan menuju Gujarat , Katiawar, Ujjain, Bharoue, dan lain-lain. Akan tetapi kekuatan muslim tetap di Sind dan Multan
3. Dinasti Ghazni (961 – 962 M)
      Dinasti Ghazni memperkuat fondasi yang dibuat oleh bin Qosim. Alptgin pendiri dinasti ini telah berkuasa penuh atas Sind tapi pusat pemerintahan di Kurasan. Dinasti inilah yang mampu merambah jalan ke pusat negeri India menyebarkan agama Islam, menghancurkan berhala menggantikan kuil-kuil dengan masjid dan mampu Berjaya selama ± 220 tahun. Pergantian raja pun terjadi setelah Alptgin wafat dan diganti anaknya Abu Ishaq. Ketika Sabuktgin (menantu Alptgin) naik tahta kemajuan nyata terjadi, jalur lewat Barat Laut ke India telah ditemukan, sehingga penaklukan beberapa wilayah dengan mudah teratasi seperti kandahar dan Kabul . Ekspansi ke India pun semakin dekat sehingga menuju ke Lahore , Delhi , Ajmir, Danauj dan Kaligar. Tahun 977 Abuktgin wafat dan pergantian raja terjadi, Sultan Mahmud naik tahta setelah mengalahkan saudarnaya Ismail.
          Ekspedisi masa Sultan Mahmud dimulai pada tahun 1.000 M ke India . Satu demi satu kerajaan kecil dan besar India jatuh ke tangannya. Khyber Pa ss (1.000), Hindustani (1001), Bhira (Bhatiya 1002), Multan (1006), Ujjain – Delhi – Gwalior – Qanauj-Ajmer (1008), Nagaorkot (1009), Miltan (1010), nandanah (1014), Thanesvar (1014), Sommat (1026). Dari sekian daerah ekspansinya Mahmud tergolong sukses. Beberapa daerah telah menjadi wilayah Islam di bawah kendali mahmud, namun kesatuannya belum penuh menjadi otoritas yang utuh.
          Ekspedisi Mahmud banyak mendapat pujian, ke-17 kali ekspedisi itu membawa dampak atas aksinya tersebut sehingga para sejarahwan menilai tiga motif antara agama, politik dan ekonomi. Akan tetapi sejarahwan Stanhylane-Poole dan SM Jafar menilai ia sebagai prajurit besar dan seorang yang memiliki keberanian yang tidak ada habisnya. Ia juga disebut seorang penakluk dengan tujuan untuk mencapai kemashuran dan kejayaan. Ia wafat 1030 M pada usia 60 tahun dan diganti putranya Muhammad. Tapi setelah Mahmud tidak ada tidak ada pengganti sekuat Mahmud. Kontribusinya atas Islam menurut sejarawan menyerupai Alexander Agung, karena Alexander setelah meninggal tidak ditemui jejaknya. Mahmud Ghaznawi telah meninggalkan jejak yang paling kokoh di India , yaitu pengaruh Islam dan kebudayaannya yang kelak kemudian hari diikuti oleh kerajaan-kerajaan Islam yang lain.
          Sementara itu tidak dipungkiri kekayaan Ghazni melimpah ruah berupa emas, perak, permata beraneka warna, yang belum pernah diperoleh orang sebelumnya, sehingga mashurlah India ke seluruh dunia karena kekayaannya. Para duta besar dari negara-negara luar termasuk duta besar dari raja Turkistan, Taghan Khan (yang populer Tughan Khan), berkumpul untuk melihat kemakmuran kota Ghazni yang belum pernah mereka temukan bahkan dalam catatan buku sejarah dan juga tidak pernah dikumpulkan oleh raja-raja Persia atau Romawi atau bahkan oleh Karun, yang mengungkapkan pemberian Tuhan.
4. Dinasti Ghuri
      Kondisi politik anak benua pada waktu invasi Muhammad Ghuri tidak lebih baik dari kondisi yang ditemukan Sultan Mahmud pada awal invansinya. Seluruh negeri terbagi ke dalam sejumlah Negara-negara merdeka yang sedang mengalami peperangan saling merusak. Tidak ada pusat kekuasaan yang mengendalikan dan ini menjadikan kondisi India yang kacau menjadi lebih buruk. Negara-negara muslim antara lain Punjab, Multan, dan Sind. Sedangkan kerajaan-kerajaan Rajput yang paling kuat di utara India pada masa invasi Ghuri antara lain : Kerajaan Chauhan di Delhi dan Ajmer, Gualiwar atau Rathor di Qanauj, kerajaan Chaluknya di Gujarat dan Anhilwar, kerajaan Chandela di Bundelkhand, kerajaan Pala di Bihar dan kerajaan Sena di Bangla.
Ghuri membangun kekuasaan Islam permanen di Hindustan melalui wakil tetapnya Qutub Al-din Aybek, pendiri awal kekuasaan Turki di 1206 – 1290 India. Aybek menerapkan aturan Islam di tengah-tengah mayoritas Hindu – Budha (umat Islam 10 %), karena ia pegang teguh dan sebagai pahlawan penanaman toleransi antar agama berdasarkan Islam seperti dilukiskan oleh penulis pada masanya; Hasan Nizami dalam Tajal Ma’athir. ’’During his (Qutub Al-Din Aybek) reign of peace and tranquility, …. treasurary requared no guard, the folk needed no shepherd so much that the wolf and sheep drank’’.
Muhammad Ghuri secara mutlak disebut sebagai pendiri kesultanan muslim di India. Ini terbukti dengan penaklukan beberapa kerajaan di India dan dapat mengkonsolidasikan kekuatan di wilayah tersebut. Ia dapat membangun kekuasaan muslim permanen selama hidupnya. Menurut sejarah ia melatih banyak administrator ahli untuk dirinya dan atas kesultanannya itu Qutbudin membantunya dengan setia.
b) Masuknya Islam Secara Non formal
Menurut catatan sejarah, Islam masuk India secara informal melalui perdagangan, peran sufi, alim ulama dan perkawinan.
1. Perdagangan
Jauh sebelum bangsa Yunani mengenal India (V-IV SM). Orang-orang Arab sudah memiliki hubungan yang erat dengan dunia Timur melalui media perdagangan. Mereka singgah di pelabuhan-pelabuhan India. Para pedagang membawa produk-produk dari Asia Tengah, Afrika, bahkan dari Eropa, kemudian menukar dengan komoditi-komoditi Timur di bandar-bandar tersebut. Melalui perdagangan, hubungan Arab India menjadi sangat harmonis.
Ketika Islam sudah lahir di Mekkah yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW pada tahun 610 M, maka pedagang-pedagang Arab telah menganut Islam sehingga mereka sambil berdagang juga berda’wah. Sekitar abad VII M para pedagang muslim Arab sampai di pesisir-pesisir India hingga ke Teluk Bangla (Teluk Bangladesh sekarang) sambil menyiarkan agama Islam. Pada masa ini tersiar ke India secara damai sesuai dengan prinsip-prinsip Islam
Penaklukan Muhammad bin Qasim di India (Sind dan Multan ) menyebabkan semakin banyak orang-orang Arab yang menetap di sana dan melakukan perdagangan dengan orang-orang pribumi. Pusat-pusat perdagangan yang terkenal antara lain : Daibul, Pantai Malabar (Kadangallur, Kalicut, Quilon), Pantai Karamandel termasuk Ceylon , Madura, Saptagram, Chittagong , Samundar, dan Akyab (sekarang Birma). Menurut ahli ilmu bumi seperti Ibn Khurdabeh, Al-Idrisi, Mas’udi, dan lain-lain bahwa perdagangan dari Arab ke Timur sampai ke Semenanjung Malaya menuju Cina melalui pelabuhan-pelabuhan tersebut di atas. Dari pelabuhan-pelabuhan ini antara India dan Arab terjalin hubungan yang lancar, saling tukar menukar komoditas pakaian katun yang bagus (maslin), kayu cendana, gading gajah, dan lidah buaya dari India timur. Kota- kota yang berkembang menjadi pusat perdagangan Islam.
Bukti kuat adanya hubungan dagang antara Arab dengan India adalah ditemukannya koin mata uang pada zaman Khalifah Harun Al-Rashid cetakan tahun 788 M di Mainamati dan Paharpur di India timur. Orang-orang Arab tersebut datang ke India baik untuk berdagang maupun menyebarkan agama Islam. Lebih-lebih pada masa Dinasti Ghuri menguasai Delhi , semakin banyak pedagang Islam datang ke tanah-tanah India sambil berdakwah menyiarkan agama Islam. Minhaj Al-Siraj menerangkan bahwa jauh sebelum Ikhtiyaruddin Bakhtiyar Khalji menaklukkan Nadia, telah banyak pedagang kuda yang datang ke sana berasal dari Arab , Persia dan India Utara.
2. Sufi dan Mubaligh
Sejak pertama kali Islam masuk, ajaran Islam dibawa oleh alim ulama, sufi, waliullah, dan pasukan-pasukan Islam dari Arab, Yaman , Persia , Turki, Afghanistan, dan Asia Tengah.. Pengaruh ajaran Islam sangat besar terhadap kehidupan masyarakat. Peranan waliyullah dan sufi dalam menyiarkan agama Islam di tanah India juga sangat besar.. Ini ditunjukkan dengan banyaknya jumlah mereka yang datang ke India . Mereka termasuk golongan pertama yang menyebarkan agama Islam sebelum Islam masuk ke India secara formal. Beberapa sufi yang memberi kontribusi dakwah di sini, adalah Abu Yazid Al-Bustami ( India , Bayazid, Bustami) 872 M, Shah Sultan Balokhi (1047 M), Tarekat Suhrowardi, Tarekat Christia (Pendiri : Khaja Muinuddin Chisti dari Sijistan).
Selain yang telah disebutkan di atas, masih banyak lagi alim ulama dan sufi seperti Shah Sultan Mahisswar, Syekh Fariruddin Ga nj e Shakar (1176 – 1269 M), Syekh Bahuddin Zakariya, Syekh Nizamuddin Aulia, Syekh Saifuddin Yahya Ma0neri, Syekh Nur Qurthubul Alam, dan lain-lain.
3. Perkawinan
Selain aktivitas penaklukan, perdagangan, dan dakwah para sufi, agama Islam juga menyebar melalui perkawinan. Sebagai contoh peristiwa kapal dagang arab yang menabrak Pulau Ramri, sehingga mereka bermukim di Arakan dan Chittagong . Pedagang-pedagang ini bergaul dengan masyarakat pribumi dan banyak yang kawin dengan gadis-gadis pribumi.
Para ahli sejarah menuturkan bahwa kaum muslim yang datang ke India, di samping membawa agama Islam, juga mempunyai kecakapan ilmu pengetahuan pengobatan yang mereka dapatkan dari tuntunan hadits Nabi Muhammad SAW mengenai obat-obatan, seperti dituturkan dalam buku Zad Al-Ma’ad susunan Ibn Al-Qayyim. Dari aktivitas ini banyak penduduk India yang tetarik kepada agama Islam dan banyak juga yang akhirnya terjalin hubungan perkawinan antara pasien atau keluarganya dengan orang Islam yang telah membantu menyembuhkan penyakitnya.
Bagian terbesar orang-orang India yang masuk agama Islam berasal dari kalangan umat Budha dan oran g-orang Hindu kelas bawah yang bagi mereka kesederhanaan, persamaan dan persaudaraan dalam agama, dan system sosial Islam sangat menarik sebagai penyelamat dari penderitaan dan tirani oleh golongan Brahmana. Meskipun demikian, tidak sedikit juga oran g-orang Hindu dari kelas atas yang masuk Islam terutama melalui perkawinan dengan muslim. Mereka adalah oran g-orang dari kalangan Brahmana dan suku Kayastah (sebagian dari kalangan kesatriya) yang berpendidikan dan terpelajar, yagn biasanya melakukan hubungan politik dan social dengan tetangga muslim mereka. Hal ini secara alami mendasari kedekatan social dan hubungan pernikahan antara muslim dan Hindu kelas atas seperti pernikahan antara Shah Sultan mahisswar dengan seorang gadis. Brahmana pada tahun 1053 M. Pernikahan mereka menghasilkan anak keturunan yang kemudian hari diangkat menjadi gubernur dan jenderla semasa Ilyas Shah di India Timur.
Sedangkan HG Rawlinson dalam bukunya Ancient and Medieval History of India menyatakan bahwa orang Arab Muslim pertama menginjakkan kaki di tanah India pada akhir abad ke-7 M.
Beberapa sejarawan lainnya seperti J Sturrock dalam South Kanara and Madras Districts Manuals serta Haridas Bhattacharya dalam bukunya Cultural Heritage of India Vol IV juga bersepakat dengan kedatangan Islam, bangsa Arab menjadi sebuah kekuatan kebudayaan terkemuka di dunia. Menurut mereka ajaran Islam dibawa ke India oleh para pedagang dan saudagar Arab.
Selain masyarakat di wilayah Keralla, ada pula yang menyebutkan masyarakat India pertama kali yang memeluk Islam berada di wilayah Mappila. Hal itu dapat dimaklumi lantaran wiliayah itu berbekatan dengan Arab. Perlu beberapa abad bagi Islam untuk menyebar di seluruh wilayah India. Ada banyak faktor yang menyebabkan orang India berbondong-bondong menganut ajaran Islam seperti, pernikahanan, integritas ekonomi, ingin terbebas dari struktur kasta, serta tersentuh dengan dakwah yang dilakukan para tokoh sufi.
Ajaran Islam semakin menyebar luas di wilayah India setelah terbentuknya Kesultanan Delhi di wilayah itu. Dinasti Islam pertama di India adalah Dinasti Gaznawi yang dipimpin Mahmud Gaznawi. Sejak tahun 1020, Mahmud telah menguasai beberapa wilayah di India sekaligus menundukkan dan mengislamkan raja-raja di tanah para ?dewa’ itu.
Setelah kekuasaan Dinasti Gaznawi memudar, lalu berdirilah Kesultanan Delhi - yakni beberapa Kesultanan yang berkuasa dari tahun 1206 M hingga 1526 M. Ada lima dinasti Islam yang berkuasa silih berganti di era Kesultanan Delhi.
Kelima dinasti itu adalah; 
Ø  Dinasti Mamluk (1206 M-1290 M)[3]
Setelah Muhammad Ghuri meninggal, karena tidak punya anak laki-laki dan tidak ada yang datang menguasai Delhi dari Ghur, disamping itu Ghuri member letter of manumission (merdeka dari perbudakan) kepada bekas budak dan panglima I perangnya, Quthubuddin Aibek, maka naiklah Aibek menjadi pengganti Ghuri dengan gelar sultan pada tahun 1206 M, dinasti yang pertama Aybek dirikan, disebut dengan awal kekuasaan Turki di India.
Setelah Aybek wafat, puteranya Aram Shah menjadi sultan, namun karena tidak cakap dan tidak mempunyai kemampuan sama sekali dalam urusan negara, maka pembesar istana mengangkat menantu Aybek yaitu Altamasy (Iltutmish 1211-1236), dia seorang raja Islam yang besar, pandai mengatur negara dan berjasa bagi negaranya dalam hal perluasan kekuasaan Islam ke sebelah utara (Malawa) serta menyelamatkan negerinya dari serangan Mongol.
Sebelum wafat, Iltutmish menunjuk putrinya Raziya sebagai pengganti dengan alasan semua anak laki-lakinya tidak ada yang mampu. Namun para pembesar istana yang keberatan dengan sultan perempuan mengangkat saudaranya Rukunuddin Firuz, dan ternyata ia tidak mampu maka Raziya diangkat kembali. Dalam sejarah Islam, sultana Raziya merupakan perempuan pertama yang berkuasa.
Pada tahun 1240, terjadi pemberontakan dimana-mana yang menolak sultan perempuan, yang pada akhirnya Razia jatuh dari kekuasaan dan diganti oleh Bahram Shah, putera dari Iltutmish. Namun sama halnya dengan Rukunuddin, ia pun tak mampu memimpin. Kemudian digantikan oleh pamannya Nasiruddin Mahmud sebagai sultan, Nasiruddin adalah sultan yang saleh dan paling baik pribadinya diantara penguasa-penguasa abad 13 M. Ia digantikan oleh Balban, dia pun berjasa dapat menahan serangan bangsa Mongol yang kedua ke India. Berkat jasanya itu dia diakui sebagai penguasa dengan memakai gelar sultan (1266-1287).


Ø  DinastiKhilji (1290 M - 1320 M)
Pada 1290 M, hilanglah dinasti awal kekuasaan Turki, dan setelah Balban wafat, tidak ada lagi pengganti yang kuat yang dapat mempertahankan kekuasaan mereka sehingga masuklah kekuatan baru dari Afganistan, yaitu dinasti Khalji. Sultan pertama adalah Malik Firuz dengan nama sultan Jalauddin Firuz naik tahta. Sultan adalah seorang yang taat beragama dan banyak didukung pula oleh para ulama.
Kemudian pada tahun 1296 M, Alauddin Khalji naik tahta, setelah membunuh paman dan mertuanya sendiri yaitu Jalaluddin Khalji dan mendapat dukungan dari para bangsawan. Ia seorang penakluk India yang sejati, pada masanya untuk pertama kali hampir seluruh India dapat dikuasai termasuk wilayah yang paling jauh di Selatan, Daar Samudra (Deccan).
Penggantinya Quthubuddin Mubarak Khalji (1316-1320), ia merupakan sultan yang pertama kali dari kesultanan Delhi yang menolak legitimasi dari dari khalifah Abbasiah. Mubarak Khalji merupakan raja yang sewenang-wenang dalam memerintah, yang kemudian dibunuh oleh Khusru.

Ø  Dinasti Tughlaq (1320 M - 1413 M)
Tahun 1320 M, dinasti Tughlaq didirikan oleh Ghazi Malik dengan gelar Ghiyasuddin Tughlaq setelah membunuh Khusru dan pengikut nya. Beberapa wilayah dikuasainya antara lain Bidar dan Warrangal pada tahun 1323, Bangla pada tahun 1324 M. Pada tahun 1325 Ghazi Malik meninggal dunia dan digantikan oleh Juan Khan dengan gelar Muhammad Ibn Tughlaq, ada beberapa catatan penting mengenai Muhammad Ibn Tughlaq yaitu sultan yang terkenal tidaka konsisten dalam memutuskan dekrit sehingga rakyat India baik yang beragama Islam maupun Hindu tidak tahan lagi, banyak yang menyatakan merdeka.
Pada tahun 1351 M Muhammad Ibn Tughlaq wafat, dan digantikan oleh Firuz Shah. Selama kepemimpinannya tidak terjadi peperangan serius dan penaklukan besar. Setelah kematian Firuz Shah pada tahun 1388, penggantinya tidak ada yang mampu. Nashiruddin Muhammad Tughluq adalah orang terakhir dalam dinasti Tughluq.

Ø  DinastiSayyid (1414 M - 1451 M)
Setelah Khizr Khan berhasil menguasai Delhi, ia mengangkat dirinya sebagai sultan. Ia seorang yang berani dan sangat mampu dalam urusan pemerintahan. Khizr Khan wafat pada tahun 1421 M, yang kemudian digantikan oleh Mubarak Shah, namun ia terbunuh pada 1434 M oleh seorang bangsawan bernama Sadrul Mulk.
Keponakan Mubarak Shah, Muhammad Shah naik tahta. Ia membalas kematian pamannya dengan menangkap dan membunuh Sadrul Mulk. Muhammad Shah memimpin selama 12 tahun, yang kemudian digantikan oleh anaknya Alauddin Alam Shah yang merupakan raja terakhir dan terlemah dalam dinasti Sayyed.

Ø  Dinasti Lodhi (1451 M - 1526 M)
Sultan Lodi adalah satu-satu nya sultan Delhi yang berasal dari suku bangsa Pathan. Bahlul Lodi naik tahta pada tahun 1451, aksinya yang menonjol adalah penaklukan Jaunpur. Ia berkuasa selama 38 tahun dan meninggal pada 1389 M. Nizam Khan, putera kedua Lodi yang menggantikan dengan gelar Sikander Lodi. Ia seorang administrator ulung, Nizam Khan meninggal pada tahun 1517 M setelah berhasil memimpin selama 28 tahun. Sikander Lodi merupakan raja yang paling mampu dan paling besar dalam dinasti Lodi.
Setelah kematian Sikandar Lodi, putranya Ibrahim Lodi naik tahta akan tetapi terjadi pemberontakan dari adiknya sendiri, Jalal Khan. Selama kepimpinannya, Ibrahim Lodi banyak menangkap dan memenjarakan bangsawan yang menentangnya. Hal ini lah yang semakin memicu lebih banyak lagi pemberontakan. Pada tahun 1526 M, Babur menyerang India dan terjadi pertempuran sengit di Panipath dimana Lodi terbunuh dalam pertempuran ini dan kekuasaannya beralih ke tangan Babur, yang mendirikan Dinasti Mughal.
Tak cuma itu, Kesultanan Delhi juga pernah dipimpin oleh seorang penguasa wanita bernama Ratu Razia Sultana (1236 M - 1240 M). Ratu Razia dikenal sangat cerdas. Dialah ratu pertama yang dimiliki dunia Islam. Dia memimpin dari Delhi timur hingga ke barat Peshawar dan dari Kashmir utara hingga ke selatan Multan. Para sultan Delhi dalam memimpin masyarakatnya didasarkan pada hukum-hukum yang berdasarkan Alquran. Umat beragama lain dipersilakan untuk menjalankan keyakinannya. Kesultanan Delhi mewariskan kejayaannya melalui arsitektur, musik, literatur, dan agama.

Kejayaan di Era Kerajaan Mogul[4]
Berawal dari kekacauan yang terjadi di Kesultanan Delhi, penguasaDinasti Lodhi terakhir Ibrahim Lodhi mengundang Muhammad Babur - pangeran dari Dinasti Timurid. Namun, pasukan yang dipimpin Babur justru berperang dengan Dinasti Lodhi yang dipimpin Sultan Ibrahim Lodi.
Dalam Pertempuran Panipat, Babur berhasil menumbangkan Kesultanan Delhi. Sejak tahun 1526 M, Kerajaan Mogul pun berdiri dengan mengusai wilayah yang cukup luas meliputi Afghanistan, Balochistan, dan kebanyakan anak benua India hingga tahun 1857 M.
Selepas wafatnya Raja Babur, Kerajaan Mogul diteruskan puteranya bernama Humayun. Pada saat itu, sebagian besar wilayah kerajaan ditaklukkan oleh Bahadur Shah, penguasa Gujarat.
Tahta Kerjaaan Mogul pun kemudian berpindah kepangkuan Akbar Khan. Dia memerintah selama 49 tahun. Di masa kepemimpinan Akbar, Kerajaan Mogul mampu menorehkan tinta emas kejayaannya. Kerajaan Modul tumbuh pesat pesat, dan terus berkembang sampai akhir pemerintahan Aurangzeb.
Pada tahun 1605 M - 1627 M, tampuk kekuasaan Mogul diduduki Jahangir - putera Akbar. Setelah itu, tahta kerajaan dikuasai Shah Jahan. Putera Jahangir itu mewarisi tahta dan kerajaan yang luas serta kaya raya di seluruh wilayah India. Pada abad tersebut, Mogul menjadi negara Adikuasa dan tercatat sebagai kerajaan terbesar di dunia.
Di era kepemimpinannya, Raja Shah Jahan, memerintahkan pembangunan Taj Mahal antara 1630 M - 1653 M di Agra, India. Bangunan bersejarah yang indah itu hingga kini masih kokoh berdiri dan merupakan salah satu dari tujuh keajaiban dunia. Keberhasilan pembangunan Taj mahal merupakan bukti pencapaian umat Islam dalam bidang arsitektur.
Kerajaan Mogul masih mencapai kejayaannya di era kepemimpinan Aurangzeb. Namun, sepeninggal Aurangzeb pada 1707 M, kerajaan ini mulai mengalami kemunduran, meskipun tetap berkuasa selama 150 tahun berikutnya. Kerajaan itu dikalahkan pasukan dari Persia dibawah komando Nadir Shah. Kerajaan ini dibubarkan Kerajaan Inggris di tahun 1857 M.
Selama masa kejayaannya, Kerjaaan Mogul menguasai wilayah yang amat luas meliputi Kabul, Lahore, Multan, Delhi, Agra, Oud, Allahabad, Ajmer, Gujarat, Melwa, Bihar, Bengal, Khandes, Berar, Kasmir, Bajipur, Galkanda, Tahore, dan Trichinopoli. Dalam bidang ekonomi, Mogul telah mengekspor kain ke Eropa. Kerajaan ini juga merupakan produsen rempah-rempah, gula, garam, wol, parfum, dan aneka produk lainnya.
Di bidang pendidikan dan pengetahuan, Mogul juga mencapai prestasi yang gemilang. Bangunan seperti madrasah, masjid perpustakaan tersebar di wilayah kekuasaan Mogul. Pada 1641 M perpustakaan di Agra telah memiliki koleksi buku sebanyak 24 ribu. Ilmu pengetahuan berkembang pesat. Di bidang arsitektur, Kerajaan Mogul telah memiliki bangunan yang megah seperti Benteng Merah, Masjid Jami, Taj Mahal, istana yang megah di Delhi dan Lahore serta makam-makam yang sangat mengagumkan.


Monumen-monumen Kuno[5]
Salah satu monumen tertua di Delhi adalah Qutab Minar. Bangunan yang mulai didirikan oleh Qutabuddin Aibak pada abad keduabelas ini baru memiliki ketinggiannya sekarang, 72,5 meter, setelah diselesaikan oleh penerusnya Iltutmush (Altamash), dan kemudian Firozshah Tughlaq pada abad keempatbelas. Menara ini adalah menara batu tertinggi di Delhi. Sempat rusak karena petir dan gempa bumi, Qutab Minar sekarang tidak dapat lagi dinaiki oleh pengunjung.
Di kompleks menara yang terletak di Mehrauli, bagian selatan Delhi ini juga terdapat reruntuhan Masjid Quwwatul Islam dan Iron Pillar. Iron Pillar merupakan bangunan dari abad keempat yang dibangun untuk memuja Dewa Wishnu oleh Raja Chandragupta II. Menara ini hampir seluruhnya terbuat dari besi dan hampir-hampir tak mengalami perubahan bentuk selama usianya yang lebih dari 1600 tahun.
Agak ke timur, masih di Mehrauli, kita dapat mengunjungi reruntuhanTughlaqabad. Yang masih tersisa adalah reruntuhan benteng di atas bukit berbatu dan sebuah danau di selatannya, di mana di tengahnya terdapat makam Raja Ghiyazuddin Tughlaq yang membangun kota ketiga Delhi ini.
Lodhi Garden dengan luas hampir seratus hektar terletak di Lodhi Road. Taman ini sebenarnya baru disempurnakan pada tahun 1936 oleh arsitek-arsitek Inggris di sekitar bangunan-bangunan peninggalan dinasti Sayyid dan Lodhi dari abad ke-15 dan ke-16. Di tengah-tengah taman yang sangat cantik dini berdiri masjid Bara Gumbad (Kubah besar). Di utaranya terletak Sheesh Gumbad (Kubah kaca). Di taman ini juga terdapat makam Mubarak Shah dan Sikander Lodi yang keduanya berbentuk segidelapan, serta makam Ibrahim Lodhi.
Athpula (Jembatan 8 Pelabuhan) dibangun pada masa Raja Akbar dari dinasti Mughal sebagai pintu masuk dari arah timur laut.
Reruntuhan Purana Qila yang juga dikenal sebagai Old Fort dan terletak di Mathura Road pun merupakan atraksi yang menarik. Tembok benteng ini memiliki tiga pintu gerbang (Bara Darwaza – pintu utama, Humayun Darwaza, dan Talaqi Darwaza) dan dikelilingi oleh parit yang dialiri air dari Sungai Yamuna. Bangunan-bangunan yang tersisa adalah Sher Mandel yang merupakan perpustakaan Raja Humayun, dan sebuah masjid dari abad keenambelas, Qila Kuhna. Tak jauh dari Old Fort sekarang terdapat kebun binatang kota Delhi.

Humayun’s Tomb yang terbuat dari bata merah dan putih serta marmer pada akhir abad keenambelas oleh Haji Begum, janda Raja Humayun, merupakan makam raja tersebut. Bangunan ini memiliki perpaduan gaya arsitektur Persia dan India dengan taman-taman dan air mancur yang indah dan dikelilingi tembok yang tinggi. Diduga desain makam ini mengilhami desain bangunan dinasti Mughal terindah, Taj Mahal yang terletak di Agra.
Di kompleks Humayun’s Tomb dapat dijumpai beberapa makam lain yang lebih kecil, sepertiNai Ka Gumbad (makam tukang cukur raja),Arab ki Sarai (makam pedagang-pedagang dari Arab, berbentuk segidelapan), dan makamIsa Khan.

Seperti juga Qutab Minar, Humayun’s Tomb termasuk dalam daftar Warisan Budaya Dunia (World’s Cultural Heritage) yang dibuat UNESCO. Sayangnya, harga tiket masuk untuk turis mancanegara di kedua atraksi pariwisata itu relatif mahal. Jauh lebih mahal dibandingkan tiket masuk untuk turis lokal atau tiket masuk di obyek-obyek wisata lainnya di Delhi.
Tak jauh dari Humayun’s Tomb terletak makam sufi terkenal Hazrat Nizamuddin Aulia yang banyak diziarahi orang. Nizamuddin pernah terlibat perdebatan tentang sebuah bangunan dengan Ghiyazuddin Tughlaq, dan meramalkan bahwa Tughlaqabad tak akan pernah berkembang. Ramalannya ternyata menjadi kenyataan. Di kompleks makam Nizamuddin terdapat beberapa makam lain, seperti makam sufi dan penyair Amir Khusru dan makam putri Shah Jahan.
Red Fort (Lal Qila) dibangun oleh Shah Jahan pada abad ketujuhbelas dari bata merah, ketika ia memindahkan ibukota dari Agra ke Delhi. Benteng yang memiliki dua pintu gerbang, Lahore Gate dan Delhi Gate ini kelilingnya mencapai lebih dari 2,4 kilometer. Begitu pengunjung memasuki Lahore Gate yang merupakan pintu utama, terdapat Mina Bazaar atau dikenal juga denan nama Chatta Chowk, yang merupakan pasar kecil serba ada pada masa itu. Kemudian terdapat Naubat Khana atau ruang musik yang memiliki empat lantai.

Dalam benteng ini terdapat Diwani Am atau Bangsal Umum, di mana raja menemui tamu-tamunya yang berasal dari masyarakat umum, dan Diwani Khas atau Bangsal Pribadi tempat raja duduk di Singgasana Merak untuk mengadakan pertemuan-pertemuan pribadi.
Rang Mahal (Istana Warna) di belakang Diwani Am merupakan kawasan tempat tinggal istri-istri dan selir-selir raja. Istana ini dihiasi lukisan-lukisan indah, ornamen-ornamen keemasan, mosaik-mosaik kaca serta air mancur berbentuk teratai. Di utaranya terdapat Khas Mahal, tempat tinggal pribadi raja.Hammam alias tempat mandi anggota kerajaan, sertaShahi Burj atau ruang kerja Shah Jahan yang berbentuk segidelapan, terletak tak jauh dari Diwani Khas, namun tertutup untuk umum. Sementara Moti Masjid (Masjid Mutiara) dibangun oleh raja Aurangzeb, penerus Shah Jahan, untuk dirinya sendiri.
Red Fort memiliki berbagai peran dalam sejarah India. Di sinilah pemerintah kolonial Inggris menurunkan Bahadur Shah Zafar, raja terakhir dinasti Mughal, dari tahtanya, sekaligus mengakhiri kejayaan dinasti ini yang telah memerintah selama tiga abad. Di Lahore Gate yang merupakan pintu gerbang utama, Pandit Jawaharlal Nehru memproklamasikan kemerdekaan India. Pada tanggal 15 Agustus setiap tahunnya, di tempat itu pulalah Presiden India membacakan pidato kenegaraannya.
Selain mengunjungi ruangan-ruangan di dalamnya, yang sebagian dijadikan museum, saat ini para pengunjung bisa menikmati "Sound and Light Show" ("Son et Lumière") setiap malamnya. Pertunjukan sejenis juga digelar di Purana Qila.

Jama Masjid yang dibangun oleh Shah Jahan antara tahun 1644 sampai 1658 adalah monumen terakhir yang dibangun olehnya, juga masjid terbesar dan terindah di India sampai saat ini. Masjid ini terletak di sebelah barat Red Fort, memiliki tiga pintu masuk (barat - pintu utama, utara, dan timur - pintu untuk keluarga raja), dua minaret(tempat muazzin mengumandangkan adzan) dan empat menara lain.
Di sebelah utara Jama Masjid terletakChandni Chowk, kawasan perbelanjaan yang sama tuanya dengan kota ini. Sayangnya waktu telah mengubah kawasan perbelanjaan yang tadinya cantik dan mewah ini menjadi padat dan kumuh.

Selain Red Fort, Jama Masjid dan Chandni Chowk, sisa-sisa Shahjahanabad yang masih ada sekarang adalah pintu-pintu kota seperti Kashmiri Gate, Ajmeri Gate, Turkman Gate, dan Delhi Gate. Pintu-pintu tersebut adalah sebagian dari 14 pintu yang semula ada di tembok kota Shahjahanabad.


Di pusat kota Delhi, tak jauh dari pusat perbelanjaan Connaught Place, terletak Jantar Mantar, sebuah observatorium yang dibangun oleh Maharaja Jai Singh II pada pertengahan abad kedelapanbelas. Maharaja yang terkenal sebagai peminat astronomi ini mendirikan beberapa observatorium sejenis di Varanasi, Ujjain, Mathura dan di kota asalnya Jaipur. Jai Singh II adalah sahabat raja Delhi pada masa itu, Muhammad Shah. Observatorium ini memiliki enam instrumen, yaitu jam matahari dan pemantau gerakan benda-benda langit yang sebagian besar sudah tidak berfungsi lagi.
Safdarjang’s Tomb, terletak di sisi bandara Safdarjang, di persimpangan Lodhi Road dan Aurobindo Marg, dibangun oleh Nawab Shujuddaulah untuk ayahnya, Mirza Muqim Abul Mansur Khan yang lebih dikenal sebagai Safdarjang pada abad kedelapanbelas. Safdarjang adalah gubernur, dan kemudian menjadi perdana menteri pada masa pemerintahan Muhammad Shah. Makam Safdarjang adalah monumen terakhir dinasti Mughal di Delhi.
Delhi Moderen
India Gate adalah salah satu bangunan yang didesain oleh Lutyens didirikan tahun 1921 untuk mengenang puluhan ribu tentara India yang gugur dalam Perang Dunia Pertama dan perang di Afghanistan tahun 1919. Nama-nama mereka dituliskan pada monumen setinggi 42 meter yang sepintas tampak seperti monumen kemenangan (Arc de Triomphe) Paris ini. Di bawahnya terdapat api abadi Amar Jawan Jyoti untuk menghormati mereka yang gugur pada perang India-Pakistan tahun 1971.


Rashtrapati Bhavan, kediaman resmi Presiden India juga dirancang oleh Lutyens, semula untuk kediaman Gubernur Jenderal Inggris di India. Terletak di Raisina Hills, di ujung barat boulevard Rajpath, gedung ini memiliki 340 ruangan dalam perpaduan gaya arsitektur Mughal dan Inggris. Luas bangunannya lebih dari 18 hektar, dan luas taman di sekitarnya lebih dari 30 hektar. Taman di sebelah barat bangunan utama, dikenal dengan nama Mughal Garden, dibuka untuk umum hanya dalam beberapa hari di bulan Februari, ketika berbagai jenis bunga di sana seperti mawar,marigold dan bougaenville bermekaran.
Rashtrapati Bhavan diapit oleh dua bangunan sekretariat negara di utara dan selatannya, yang didesain oleh Sir Herbert Baker.
Di ujung lain Rajpath terletak Sansad Bhavan, gedung parlemen, tempat di mana demokrasi di India ditegakkan. Seperti dua bangunan sebelumnya, bangunan ini juga karya Lutyens. Tiga bangsal besar dalam gedung ini adalah Lok Sabha (ruangan senat), Rajya Sabha (ruang parlemen) dan Central Hall.
Pusat perbelanjaan kota Delhi, Connaught Place, juga didesain oleh pemerintah kolonial Inggris. Tempat ini berupa dua buah jalan radial kosentris, Indira Chowk dan Rajiv Chowk, dengan tujuh cabang-cabangnya. Bangunan di sekitarnya didominasi warna putih dengan gaya arsitektur Eropa. Di sini terletak banyak kantor pusat bank dan penerbangan internasional, juga sebuah pusat perbelanjaan semi-grosir, Palika Bazaar.
Salah satu jalan cabang adalah Janpath, di mana terletak deretan toko-toko yang menjual souvenir, pakaian, dan kerajinan khas India. Di Janpath juga terdapat State Cottage Emporium, gedung bertingkat pusat penjualan kerajinan khas India. Walaupun lengkap, harga-harga di Emporium ini biasanya di atas harga rata-rata.
National Museum, museum terbesar di Delhi ini memiliki lebih dari 200 ribu benda untuk dipamerkan, yang memberikan gambaran detil tentang sejarah bangsa India sejak masa prasejarah Paleolithikum, masa Mohenjodaro dan Harappa hingga masa dinasti Mughal. Museum yang tadinya mengambil tempat di Rashtrapati Bhavan ketika didirikan tahun 1949, menempati lokasi sekarang di Janpath sejak tahun 1960.
National Museum memiliki 
halaman maya yang cukup informatif.

Terletak di tengah kota Delhi, Dilli Haat adalah sebuah pasar seni permanen pertama yang menampung hasil kerajinan tangan, makanan dan kegiatan budaya dari seluruh India. Haat sebenarnya berarti pasar mingguan di daerah pedesaan. Terletak di sebuah plaza berlantaikan batu dan bata paving block seluas hampir satu hektar, Dilli Haat dengan lebih dari 60 gerainya merupakan representasi keanekaragaman budaya India, dari kaki Pegunungan Himalaya hingga Samudera Hindia, dari Kashmir hingga Bengala, dari saree sutra hingga sandal kulit unta, dari sarung bantal hingga keramik. Penjual yang menyewa gerai di pasar seni yang didirikan tahun 1990 ini berganti-ganti setiap dua minggu, dan sering pula diadakan festival makanan khas daerah tertentu.
Di tepi Sungai Yamuna, tak jauh dari Old Delhi, terletak beberapa tempat peristirahatan terakhir tokoh-tokoh nasional India. Di tempat-tempat ini disemayamkan abu mereka setelah dikremasi. Yang paling terkenal adalah Raj Ghat untuk Mahatma Gandhi. Dikelilingi taman yang sangat bersih dan terawat, tempat kremasi Mahatma Gandhi ditandai dengan sebuah marmer hitam berbentuk segiempat. Di sini juga terdapat Gandhi Memorial Museum yang berisi tulisan-tulisan, koleksi buku, dan materi audiovisual tentang kehidupan Bapak Bangsa India ini.
Di utaranya terletak tempat kremasi Jawaharlal Nehru yang bernama Shanti Van. Tak jauh dari sana berada tempat kremasi Indira Gandhi, Sanjay Gandhi, Rajiv Gandhi dan Lal Bahadur Shastri.
Tempat ibadah penganut Hindu yang menjadi salah satu simbol kota Delhi, Lakshmi Narayan Mandir didirikan oleh keluarga Birla, sebuah keluarga berada yang juga mendirikan beberapa tempat ibadah lain di berbagai kota di India. Pura ini didirikan untuk mengagungkan Dewa Wishnu, dan diresmikan oleh Mahatma Gandhi pada tahun 1939. Kamera dilarang memasuki kawasan dalam pura, dan seperti memasuki tempat ibadah berbagai agama, pengunjung diwajibkan melepas alas kaki dan memakai pakaian yang pantas.


Lotus Temple adalah salah satu dari enam tempat ibadah kepercayaan Bahá’í di seluruh dunia. Setiap tempat ibadah itu, walaupun memiliki persamaan konsep, tetap memiliki ciri lokal dari negara tempatnya berada. Lotus atau teratai merupakan bunga nasional India yang melambangkan kemurnian dan perdamaian serta manifestasi para dewa. Lotus Temple selesai dibangun pada akhir tahun 1986.
Tempat-tempat ibadah lain yang memiliki arsitektur indah antara lain Chattarpur Temple yang ditujukan untuk memuja Dewi Durga di Mehrauli, ISKCON Temple untuk kepercayaan Hare Krishna di Kailash, Gurudwara Bangla Sahib di Baba Kharak Singh Marg dan Gurudwara Sis Ganj di Chandni Chowk.


DAFTAR PUSTAKA

http:moslemgen.multiply.com

http:pesantrenpekalongan.wordpress.com

http:www.jalankenangan.net



Rabu, 13 Oktober 2010

Lingkungan Pendidikan

BAB I
PENDAHULUAN
 Latar belakang :
Lingkungan dan lembaga pendidikan merupakan pendukung unsur di dalam pendidikan sebagai sebuah sistem. Pembahasan lembaga dan lingkungan  pendidikan pada dasarnya membahas hubungan serta pengaruh pendidinkan dan lingkungannya. Dalam hal ini lingkungan pendidikan ada 3 jenis, yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat dalam arti khusus yang disebut tripusat pendidikan. Ketiga jenis lingkungan tersebut juga sekaligus merupakan lembaga pendidikan dan dapat dikategorikan sebagai lingkungan pendidikan.
Dan lembaga- lembaga pendidikan yang berkewajian mendidik serta membina peserta didik. Yang terdapat pada lingkungan pendidikan adalah masyarakat dalam arti yang luas meliputi aspek keluarga, lembaga adat, yayasan, budaya, dan negara. Dengan telah ditetapkannya pengertian lingkungan pendidikan maka dicari hubungan antara ketiga jenis lingkungan tersebut dengan pendidikan, dengan maksud untuk menjadi panduan dengan tindakan mendidik.
 Rumusan masalah :

1. Apa pengertian lingkungan pendidikan ?
2. Apa Pengertian lembaga pendidikan ?
3. Apa saja bentuk-bentuk lingkungan pendidikan ?
4. Apa saja bentuk-bentuk lembaga pendidikan ?
Kami akan menguraikannya sebagai berikut :



BAB II
PEMBAHASAN
LINGKUNGAN DAN LEMBAGA PENDIDIKAN

I.     Pengertian lingkungan dan lembaga pendidikan
Ø  Lingkungan pendidikan dapat diartikan sebagai faktor-faktor yang berpengaruh terhadap praktek pendidikan baik positif ataupun negatif. Lingkungan pendidikan sebagai tempat berlangsungnya proses pendidikan, yang merupakan bagian dari lingkungan sosial. Lingkungan sekitar yang dengan sengaja digunakan sebagagai alat dalam proses pendidikan. lingkungan pendidikan sangat dibutuhkan dalam proses pendidikan sebab lingkungan pendidikan tersebut berfungsi menunjang proses belajar mengajar secara nyaman, tertib, dan berkelanjutan. Dengan suasana seperti itu, maka proses pendidikan dapat dilaksanakan menuju   tercapainya tujuan pendidikan yang diharapkan.

Ø  Lembaga pendidikan adalah suatu badan yang berusaha mengelola dan menyelengglarakan kegiatan-kegiatan sosial, kebudayaan, keagamaan, penelitian keterampilan dan keahlian. Terutama yaitu dalam hal pendidikan intelektual, spiritual, serta keahlian/ keterampilan. Atau sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya, sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan pendidikan.





II.Bentuk-bentuk lingkungan pendidikan
Pada dasarnya lingkungan pendidikan mencakup
a. Tempat (Lingkungan Fisik) Contohnya: keadaan iklim, keadaan tanah, keadaan alam. 
b. Kebudayaan (Lingkungan Budaya) Contohnya: dengan warisan budaya tertentu bahasa, seni, ekonomi, ilmu pengetahuan, pandangan hidup, keagamaan. 
 c. Kelompok hidup bersama (Lingkungan sosial atau masyarakat) Contohnya: keluarga, kelompok bermain, desa, perkumpulan. 
Menurut Ki Hajar Dewantara lingkungan pendidikan meliputi, lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan organisasi pemuda, yang ia sebut dengan Tri Pusat Pendidikan. 
a. Lingkungan Keluarga (Primary Community)
                 Pendidikan Keluarga berfungsi:
1. Sebagai pengalaman pertama masa kanak-kanak.
2. Menjamin kehidupan emosional anak.
 3. Menanamkan dasar pendidikan moral.
4. Memberikan dasar pendidikan sosial.
5. Meletakkan dasar-dasar pendidikan agama bagi anak-anak. 

b. Lingkungan Sekolah
Tidak semua tugas mendidik dapat dilaksanakan oleh orang tua dalam keluarga, terutama dalam hal ilmu pengetahuan dan berbagai macam ketrampilan. Karena jika ditilik dari sejarah perkembangan profesi guru, tugas mengajar sebenarnya adalah pelimpahan dari tugas orang tua karena tidak mampu lagi memberikan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap-sikap tertentu sesuai dengan perkembangan zaman. 

Fungsi Sekolah antara lain:
1. Sekolah membantu orang tua mengerjakan kebiasaan-kebiasaan yang baik serta menanamkan budi pekerti yang baik. 
2. Sekolah memberikan pendidikan untuk kehidupan di dalam masyarakat yang sukar atau tidak dapat diberikan di rumah.
3. Sekolah melatih anak-anak memperoleh kecakapan-kecakapan seperti membaca, menulis, berhitung, menggambar serta ilmu-ilmu lain yang sifatnya mengembangkan kecerdasan dan pengetahuan.
4. Di sekolah diberikan pelajaran etika , keagamaan , estetika , membedakan moral .
5. Memelihara warisan budaya yang hidup dalam masyarakat dengan jalan menyampaikan warisan kebudayaan kepada generasi muda, dalam hal ini tentunya anak didik.

c. Lingkungan Organisasi Pemuda
Peran organisasi pemuda yang terutama adalah mengupayakan pengembangan sosialisasi kehidupan pemuda. Melalui organisasi pemuda berkembanglah semacam kesadaran sosial , kecakapan-kecakapan di dalam pergaulan dengan sesama kawan (social skill) dan sikap yang tepat di dalam membina hubungan dengan sesama manusia (social attitude).

Adapun definisi lain dari bentuk-bentuk lingkungan pendidikan yaitu ada lingkungan pendidikan formal dan ada lingkungan pendidikan non formal. Contohnya sebagai mana berikut ini :
1.      Lingkungan keluarga
Dalam UU nomor 20 tahun 2003 tentang sisdiknas disebutkan bahwa keluarga merupakan bagian dari lingkungan pendidikan informal/ non formal. Selain itu keluarga juga disebut sebagai satuan pendidikan diluar sekolah. Oleh karena itu, keluarga mesti menciptakan suasana yang edukatif sehingga anak didiknya tumbuh dan berkembang menjadi manusia sebagaimana tujuan dalam pendidikan.

2.      Lingkungan sekolah
Sekolah merupakan lingkungan pendidikan formal, sekaligus membentuk kepribadian anak didik yang tujuannya untuk mencapai 3 faktor yaitu aspek kognitif, afektif, psikomotorik.
3.      Lingkungan Masyarakat
Pendidikan di lingkungan masyarakat adalah pendidikan nonformal yang dibedakan dari pendidikan di keluarga dan di sekolah. Bertujuan sebagai penambah atau pelengkap pendidikan formal dan informal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat.
Masyarakat sebagai lembaga pendidikan nonformal juga menjadi bagaian penting dalam proses pendidikan. Tetapi tidak mengikuti peraturan-peraturan yang tetap dan kuat. Masyarakat memiliki peranan yang besar dalam pelaksanaan pendidikan nasional. Peranan masyarakat itu antara lain menciptakan suasana yang dapat menunjang pelaksanaan pendidikan nasional, ikut menyelengglarakan pendidikan non pemerintah (swasta) dan yang lainnya.

Tripusat  pendidikan (Keluarga, Sekolah, Masyarakat) saling berhubungan dan berpengaruh. Tidak hanya hubungan positif yang menuntut kerjasama tetapi hubungan negatif juga dapat menimbulkan persaingan. Berikut ini penjelasannya Persaingan Keterkaitan ketiga pusat pendidikan yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat masing-masing memiliki fingsi tersendiri dengan satu tujuan yaitu menolong pertumbuhan dan perkembangan peserta didik secara optimal untul mencapai tujuan pendidikan yaitu menjadikan manusia yang seutuhnya, berjatidiri, memiliki integritas, dan martabat.


            Tuntutan perkembangan zaman dan IPTEK, telah menjadikan persaingan baik sadar maupun tidak sadar. Sekolah semula memperoleh otritas mendidik, karena sekolah hanyalah sebagian dari masyarakat, dan pendidikan hanyalah salah satu pranata sosial disamping pranata ekonomi, politik, teknologi, dan moral atau etika.
Agar fungsi pendidikan dapat tercapai dengan baik, harus terjadi kerjasama yang harmonis antara keluarga, sekolah, dan masyarakat. Sejalan dengan UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menggariskan peran serta masyarakat dalam pendidikan. Dewan pendidikan sebagai lembaga mandiri dibentuk dan berperan dalam peningkatan mutu pelayanan pendidikan pertimbangan, arahan, dan dukungan. Untuk itu telah terbit Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 044/U/2002, tanggal 12 April 2002[6].

III.           Bentuk-bentuk lembaga pendidikan
Landasan Struktural pendidikan di Indonesia adalah UUD 1945. Dalam pasal 31 ayat 1 dan 2 dijelaskan bahwa setiap warga berhak mendapatkan pengajaran dan pemeritah mengusahakan sistem pengajaran nasional yang diatur dalam suatu perundang-undangan. Berdasarkan pasal 31 UUD 1945 itu maka ditetapkan Undang-Undang Republik Indonesia nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendldikan NasionaL Berdasarkan Bab IV, pasal 9 ayat 1 disebutkan bahwa satuan pendidikan menyelenggarakan kegiatan belajar-mengajar yang dilaksanakan di sekolah dan di luar sekolah meliputi keluarga, kelompok belajar, kursus dan satuan pendidikan yang sejenis. Dari kutipan ini dapat disimpulkan bahwa orang tua itu mempunyai wajib hukum untuk mendidik anak-anaknya. Kegagalan pendidikan yang merupakan kegagalan dalam pendidikan. Keberbasilan anak dalam pendidikan yang merupakan keberhasilan pendidikan dalam keluarga.

Berdasarkan Tap MPR No. II/MPR/1988 seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa pendidikan itu berdasarkan atas Pancasila dasar dan falsafah negara. Di samping itu dijelaskan bahwa pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara orang tua, masyarakat dan pemerintah. Oleh karena itu secara operasional pendidikan anak yang berlangsung dalam keluarga, masyarakat dan sekolah merupakan tanggung jawab orang tua juga. Pendidikan dalam keluarga berlangsung karena hukum kodrat. Secara kodrati orang tua wajib mendidik anak. Oleh karena itu orang tua disebut pendidikan alami atau pendidikan kodrat[7].

Banyak bentuk lembaga pendidikan yang ada di Indonesia ada yang bersifat lembaga pendidikan formal dan non formal, contohnya adalah[8] :
A.  Lembaga Pendidikan Keluarga
Orang tua merupakan komponen utama dalam keluarga yang terdiri dari ayah, ibu. / kakek, nenek, dan yang lainnya, Yang berkewajiban memelihara dan mendidik anak dengan sebaik-baiknya[9]. Dengan demikian terlihat betapa besar tanggung jawab orang tua terhadap anaknya. Bagi seorang anak, keluarga merupakan persekutuan hidup dimana tempat ia menjadi diri pribadi.
Sebagai transmisi pertama dan utama dalam pendidikan, keluarga memiliki tugas utama dalam peletakan dasar bagi pendidikan akhlak dan pandangan hidup keagamaan. Dikatakan pertama karena keluarga adalah tempat dimana anak pertama kali mendapat pendidikan. Sedangkan dikatakan utama karena hampir semua pendidikan awal yang diterima anak adalah dalam keluarga. Karena itu, keluarga merupakan lembaga pendidikan tertua, yang bersifat informal dan kodrati. Lahirnya keluarga sebagai pendidikan sejak manusia itu ada. Ayah dan ibu sebagai pendidik, dan anak sebagai terdidik. Tugas keluarga adalah meletakkan dasar-dasar bagi perkembangan anak berikutnya, agar anak dapat berkembang secara baik.
§   Fungsi dan Peranan Pendidikan Keluarga
a. Pengalaman Pertama Masa Kanak-Kanak
Pengalaman ini merupakan faktor yang sangat penting bagi perkembangan berikutnya, khususnya dalam perkembangan pribadinya. Kehidupan keluarga sangat penting, sebab pengalaman masa kanak-kanak akan memberi warna pada perkembangan selanjutnya.
b. Menjamin Kehidupan Emosional Anak
Tiga hal yang menjadi pokok dalam pembentukan emosional anak, adalah :
1.      Pemberian perhatian yang tinggi terhadap anak, misalnya dengan menuruti kemauannya, mengontrol kelakuannya, dan memberikan rasa perhatian yang lebih.
2.      Pencurahan rasa cinta dan kasih sayang, yaitu dengan berucap lemah lembut, berbuat yang menyenangkan dan selalu berusaha menyelipkan nilai pendidikan pada semua tingkah laku kita.
3.      Memberikan contoh kebiasaan hidup yang bermanfaat bagi anak, yang diharapkan akan menumbuhkan sikap kemandirian anak dalam melaksanakan aktifitasnya sehari-hari.
c.  Menanamkan Dasar Pendidikan Moral
Seperti pepatah “Buah jatuh tak jauh dari pohonnya”. Anak akan selalu berusaha menirukan dan mencontoh perbuatan orang tuanya. Karenanya, orang tua harus mampu menjadi suri tauladan yang baik. Misalnya dengan dengan mengajarkan tutur kata dan perilaku yang baik bagi anak-anaknya.
d.  Memberikan Dasar Pendidikan Sosial
Keluarga sebagai komunitas terkecil dalam kehidupan sosial merupakan satu tempat awal bagi anak dalam mengenal nilai-nilai sosial. Di dalam keluarga, akan terjadi contoh kecil pendidikan sosial bagi anak. Orang tua sebagai teladan, sudah semestinya memberikan contoh yang baik bagi anak-anak. Misalnya memberikan pertolongan bagi anggota keluarga yang lain, menjaga kebersihan dan keindahan dalam lingkungan sekitar.
e.  Peletakkan Dasar-dasar Keagamaan
Masa kanak-kanak adalah masa paling baik dalam usaha menanamkan nilai dasar keagamaan. Kehidupan keluarga yang penuh dengan suasana keagamaan akan memberikan pengaruh besar kepada anak. Kebiasaan orang tua mengucapkan salam ketika akan masuk rumah merupakan contoh langkah bijaksana dalam upaya penanaman dasar religius anak.
§   Tanggung Jawab Keluarga
1.      Adanya motivasi atau dorongan cinta kasih yang menjiwai hubungan orang tua dan anak. Hubungan yang tidak didasari cinta kasih akan menimbulkan beberapa sifat negatif bagi perkembangan anak. Begitu pula, tidak cukupnya kebutuhan anak akan kasih sayang akan membuat anak selalu merasa tertekan dan ragu dalam menjalani kehidupan selanjutnya.
2.      Pemberian motivasi kewajiban moral sebagai konsekuensi kedudukan orang tua terhadap keturunannya. Usia anak yang masih dini akan cukup membantu orang tua dalam penanaman sikap-sikap hidup. Rasa ingin tahu anak akan menghasilkan pengetahuan yang asli dan berakar bagi anak. Keluarga harus mampu menggunakan masa ini untuk betul-betul membentuk kepribadian awal anak sebagai anggota keluarga.
3.      Tanggung jawab sosial adalah bagian dari keluarga pada gilirannya akan menjadi tanggung jawab masyarakat, bangsa dan negara. Masyarakat yang sejahtera dibentuk dari keluarga-keluarga yang sejahtera pula. Keluarga merupakan awal perubahan dalam kehidupan bermasyarakat, karena itu keluarga mempunyai tanggung jawab membentuk masyarakat yang sejahtera.
4.      Memelihara dan membesarkan anaknya. Ikatan darah dan batin antara orang tua dan anak akan memberikan dorongan alami bagi orang tua untuk betul-betul mendidik anak menjadi apa yang mereka inginkan.
5.      Memberikan pendidikan dengan berbagai ilmu pengetahuan dan keterampilan yang berguna bagi kehidupan anak kelak, sehingga bila ia telah dewasa akan mampu mandiri.
B. Lembaga Pendidikan Sekolah
Akibat terbatasnya kemampuan orang tua dalam mendidik anaknya, maka dipercayakanlah tugas mengajar itu kepada orang dewasa lain yang lebih ahli dalam lembaga pendidikan formal, yaitu guru. Sekolah sebagai wahana pendidikan ini, menjadi produsen penghasil individu yang berkemampuan secara intelektual dan skill. Karenanya, sekolah perlu dirancang dan dikelola dengan baik. Karakteristik proses pendidikan di sekolah, antara lain :
1.      Diselenggarakan secara khusus dan dibagi atas jenis jenjang yang memiliki hubungan hierarkis.
2.      Usia anak didik di suatu jenjang pendidikan relatif homogen
3.      Waktu pendidikan relatif lama sesuai dengan program pendidikan yang harus diselesaikan
4.      Materi atau isi pendidikan lebih banyak bersifat akademis dan umum
5.      Adanya penekanan tentang kualitas pendidikan sebagai jawaban kebutuhan di masa yang akan datang.
Sekolah lahir dan berkembang secara efektif dan efisien dari, oleh dan untuk masyarakat. Sekolah berkewajiban memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam mendidik warga negara.
1. Fungsi dan Peranan Sekolah
Ø   Fungsi Lembaga Sekolah
a.  Mengembangkan kecerdasan pikiran dan memberikan pengetahuan anak didik
b.  Spesialisasi dalam bidang pendidikan dan pengajaran
c. Sosialisasi, yaitu proses perkembangan individu menjadi makhluk sosial yang   mampu beradaptasi dengan masyarakat.
e. Konservasi dan transmisi kultural, yaitu pemeliharaan warisan budaya. Dapat dilakukan dengan pencarian dan penyampaian budaya pada anak didik selaku generasi muda.
f.  Transisi dari rumah ke masyarakat. Sekolah menjadi tempat anak untuk melatih berdiri sendiri dan tanggung jawab anak sebagai persiapan untuk terjun ke masyarakat.
Ø   Peranan Lembaga Sekolah
a.  Tempat anak didik belajar bergaul, baik sesamanya, dengan guru dan dengan karyawan.
b.  Tempat anak didik belajar mentaati peraturan sekolah.
c. Mempersiapkan anak didik untuk menjadi anggota masyarakat yang berguna bagi agama, bangsa dan agama.
2. Sifat-sifat Lembaga Pendidikan Sekolah
1.      Tumbuh sesudah keluarga (pendidikan kedua), maksudnya sekolah memikul tanggung jawab dari keluarga untuk mendidik anak-anak mereka.
2.      Lembaga Pendidikan Formal, dalam arti memiliki program yang jelas, teratur dan resmi.
3.      Lembaga pendidikan tidak bersifat kodrati. Maksudnya hubungan antara guru dan murid bersifat dinas, bukan sebagai hubungan darah.
3. Macam-macam Sekolah
1.      Sekolah negeri, yaitu sekolah yang diusahakan oleh pemerintah, baik segi fasilitas, keuangan maupun tenaga pengajar.
2.      Sekolah swasta, yaitu sekolah yang diusahakan oleh badan-badan swasta. Terdiri atas 4 status yakni : Disamakan, Diakui, Terdaftar dan Tercatat.

v   Ditinjau dari Tingkatan
1.    Pendidikan Pra Sekolah, yaitu pendidikan sebelum Sekolah Dasar.
2.    Pendidikan Dasar, yaitu : Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah dan SLTP/ MTs.
3.    Pendidikan Menengah, yaitu : SLTA & Kejuruan atau Madrasah Aliyah.
4.    Pendidikan Tinggi, yaitu : Akademi, Institut, Sekolah Tinggi atau Universitas.
5.    Ditinjau dari sifatnya
1.      Sekolah Umum, yaitu sekolah yang belum mempersiapkan anak dalam spesialisasi pada bidang pekerjaan tertentu. Misalnya : SD, SLTP dan SLTA.
2.      Sekolah Kejuruan, yakni lembaga pendidikan sekolah yang mempersiapkan anak untuk menguasai keahlian-keahlian tertentu. Misalnya : SMEA, MAK, SMK dan STM.

C.  Lembaga Pendidikan Masyarakat
Masyarakat sebagai lingkungan memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan pribadi seseorang. Dalam hal ini, masyarakat mempunyai peranan penting dalam upaya ikut serta menyelenggarakan pendidikan, membantu pengadaan tenaga & biaya, sarana dan prasarana dan menyediakan lapangan kerja. Karenanya, partisipasi masyarakat membantu pemerintah dalam usaha mencerdaskan kehidupan bangsa yang sangat diharapkan. Pendidikan dalam masyarakat memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1.      Diselenggarakan di luar sekolah
2.      Peserta umumnya mereka yang tidak bersekolah atau drop out
3.      Tidak mengenal jenjang dan program pendidikan untuk jangka waktu pendek
4.      Peserta tidak perlu homogen
5.      Isi pendidikan bersifat praktis dan khusus
6.      Keterampilan kerja sangat ditekankan sebagai jawaban terhadap kebutuhan meningkatkan taraf hidup

d.    Yayasan-yayasan sebagai lembaga pendidikan
Pada saat ini, terdapat banyak satuan pendidikan yang berbentuk yayasan pendidikan dan lembaga-lembaga pendidikan baik formal ataupun non formal sebagai pelanjut pendidikan yang diberikan yang diberikan orang tua untuk memberikan berbagai ilmu pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan peserta didik dalam menjalankan kehidupannya.

1.      Lembaga keagamaan sebagai lembaga pendidikan
Dalam islam, kita mengenal beberapa nama yang dapat dikategorikan sebagai lembaga pendidikan, yaitu :
a.       Masjid dan majelis ta’lim
b.      Pondok pesantren
c.       Madrasah

Dan masih banyak lagi lembaga keagamaan lain yang dapat memberikan pengaruh terhadap pendidikan anak/ peserta didik.
2.      Negara sebagai lembaga pendidikan
Negara merupakan suatu badan atau organisasi yang memiliki tanggung jawab terhadap pendidikan anak-anak yang menjadi warga negaranya. Walaupun faktanya Negara kita belum mampu memberikan hak pendidikan bagi seluruh masyarakatnya yang berhak mendapatkannya.

PENUTUP
KESIMPULAN
Lingkungan pendidikan dapat diartikan sebagai factor-faktor yang berpengaruh terhadap praktek pendidikan baik positif ataupun negatif. Lingkungan pendidikan sebagai tempat berlangsungnya proses pendidikan, yang merupakan bagian dari lingkungan sosial.
Lembaga pendidikan adalah suatu badan organisasi yang berusaha mengelola dan menyelengglarakan kegiatan-kegiatan sosial, kebudayaan, keagamaan, penelitian keterampilan dan keahlian. Terutama yaitu dalam hal pendidikan intelektual, spiritual, serta keahlian atau keterampilan.
Adapun definisidari bentuk-bentuk lingkungan pendidikan yaitu ada lingkungan pendidikan formal dan ada lingkungan pendidikan non formal. Contohnya sebagai mana berikut ini :
Lingkungan Pendidikan Formal :
1.      Sekolah
2.      Kampus
Lingkungan Pendidikan Nonformal :
1.      Keluarga
2.      Masyarakat
3.      Majelis ta’lim
Berdasarkan Tap MPR No. II/MPR/1988 seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa pendidikan itu berdasarkan atas Pancasila dasar dan falsafah negara. Di samping itu dijelaskan bahwa pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara orang tua, masyarakat dan pemerintah.
Lembaga pendidikan yang ada di Indonesia ada yang bersifat lembaga pendidikan formal dan non formal, contohnya adalah :
1.      Orang tua sebagai lembaga pendidikan
2.      Yayasan-yayasan sebagai lembaga pendidikan
3.      Lembaga keagamaan sebagai lembaga pendidikan.

DAFTAR PUSTAKA

1.      Ali, Mohammad Daud & Hj. Habibah Daud. Lembaga-lembaga Islam di Indonesia. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1955.
2.      Ekosusilo, Madyo. Dasar-dasar pendidikan. Jakarta: 1984.
3.      http://id.wikipedia.org Dasar Pendidikan-Faktor_Lingkungan.
4.      http://meetabied.wordpress.com//fungsi-dan-peranan-lembaga-pendidikan.
5.      http://www.lpmpjogja.diknas.go.id/materi/KeluargaPendidikan.pdf
6.      Indrakusuma, Amir Daien. Pengantar Ilmu Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional, 1973.
7.      Nata, Abuddin. Ilmu pendidikan Islam. Jakarta: Prenada Media. 2009.
8.      Sukmadinata, Hana Syaodih. landasan psikologi proses pendidikan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. 2007.
9.     www.e-dukasi.net/artikel/index.php


[1] Prof. Dr. Hana Syaodih Sukmadinata, landasan psikologi proses pendidikan, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2007, cet. Ke-4.
[2] Drs. Madyo Ekosusilo, Dasar-dasar pendidikan, Jakarta: 1984, cet Ke-1, Hal.73
[5] Prof. Dr. H. Abuddin Nata, MA. Ilmu pendidikan Islam, (Jakarta: Prenada Media, 2009), cet. Ke-1, Hal.71-72
[7] www.e-dukasi.net/artikel/index.php
[8] http://meetabied.wordpress.com//fungsi-dan-peranan-lembaga-pendidikan.
[9] Amir Daien Indrakusuma, Pengantar Ilmu Pendidikan, Surabaya: Usaha Nasional, 1973, Hlm.109
[10] Prof. H. Mohammad Daud Ali & Hj. Habibah Daud, Lembaga-lembaga Islam di Indonesia, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1955, cet. Ke-1, Hal.2